cara mengobati mata rabun secara tradisional
Mata Minus atau Rabun Jauh adalah sebuah gangguan mata yang ditandai tidak bisa melihat benda dari jarak jauh dengan baik, sedangkan untuk benda yang dekat bisa dilihat dengan jelas.
Mata Minus atau Rabun Jauh adalah sebuah gangguan mata yang ditandai tidak bisa melihat benda dari jarak jauh dengan baik, sedangkan untuk benda yang dekat bisa dilihat dengan jelas.
Miopia sering disertai dengan gangguan
mata silindris (astigmatis).
Kelainan ini timbul dari dalam atau dibawa sejak seseorang masih kecil. Miopia
umum ditemukan di seluruh dunia. Di negara maju, persentase penduduk yang
menderita miopia biasanya lebih tinggi. Di Amerika Serikat, sekitar 25% dari
penduduk dewasa menderita miopia. Sementara itu, di Jepang, Singapura, dan
Taiwan, persentasenya jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%. Di
Indonesia, walaupun tidak ada data statistiknya, dapat diduga hampir di setiap
rumah terdapat penghuni yang menderita miopia.
Rabun jauh
atau miopia adalah kondisi dimana sinar yang
masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina,
melainkan jatuh di depan retina sehingga
menyebabkan gambar yang diterima mata
menjadi kabur.
Istilah myopia sendiri sebenarnya baru dikenal pada sekitar abad ke 2, yang mana terbentuk dari dua kata, meyn yang berarti menutup, dan ops yang berarti mata. Ini memang menyiratkan salah satu ciri - ciri penderita miopia yang suka memicingkan matanya ketika melihat sesuatu yang baginya nampak kurang jelas, karena dengan cara ini akan terbentuk debth of focus di dalam bola mata sehingga titik fokus yang tadinya berada di depan retina, akan bergeser ke belakang mendekati retina.
Istilah myopia sendiri sebenarnya baru dikenal pada sekitar abad ke 2, yang mana terbentuk dari dua kata, meyn yang berarti menutup, dan ops yang berarti mata. Ini memang menyiratkan salah satu ciri - ciri penderita miopia yang suka memicingkan matanya ketika melihat sesuatu yang baginya nampak kurang jelas, karena dengan cara ini akan terbentuk debth of focus di dalam bola mata sehingga titik fokus yang tadinya berada di depan retina, akan bergeser ke belakang mendekati retina.
Klasifikasi
miopia yang umum diketahui adalah
berdasarkan ukuran dioptri lensa yang
dibutuhkan untuk mengoreksinya.
-
Miopia ringan, lensa koreksinya 0,25 s/d 3,00 Dioptri.
-
Miopia sedang, lensa koreksinya 3,25 s/d 6,00 Dioptri.
-
Miopia tinggi, lensa koreksinya > 6,00 Dioptri. Penderita miopia kategori ini rawan terhadap bahaya pengelupasan retina dan glaukoma sudut terbuka.
Beberapa hal
yang mempengaruhi resiko terjadinya miopia,
antara lain :
-
Keturunan. Orang tua yang mempunyai sumbu bolamata yang lebih panjang dari normal akan melahirkan keturunan yang memiliki sumbu bolamata yang lebih panjang dari normal pula. Sebagian besar kasus rabun jauh disebabkan oleh penurunan sifat dari orang tua.
-
Faktor Etnis. Ternyata, orang Asia memiliki kecenderungan miopia yang lebih besar (70% - 90%) dari pada orang Eropa dan Amerika (30% - 40%). Paling kecil adalah Afrika (10% - 20%).
-
Perilaku yang kurang sehat, misalnya:
-
Kebiasaan melihat jarak dekat secara terus menerus.
-
Membaca sambil tiduran.
-
Membaca di tempat dengan penerangan kurang.
-
Membaca terlalu lama tanpa beristirahat.
-
Kurang mengkonsumsi makanan bervitamin A.
-
Terlalu lama bekerja di komputer.
-
Nonton televisi terlalu dekat
-
Main game dengan TV besar dan jarak dekat
-
Para
profesional perawatan mata, umumnya
menyarankan penggunaan lensa korektif
seperti kacamata atau lensa kontak. Perlu
Anda ketahui bahwa kacamata dan lensa kontak
bukanlah cara untuk mengobati rabun jauh.
Malah, beberapa pengguna kacamata harus
berulang kali ganti kacamata dengan lensa
yang lebih tebal karena masalah rabun
jauhnya semakin parah.
Pengganti
kacamata adalah lensa kontak yang langsung
dilekatkan di mata. Belakangan ini,
lensa kontak
tidak hanya dipakai untuk mengoreksi
penglihatan, namun juga untuk menunjang
penampilan. Bahkan ada, sejumlah orang yang
memakai lensa kontak sekedar untuk gaya,
padahal penglihatannya normal saja.
Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat bisa mengakibatkan masalah mata yang serius. Mulai dari mata kering, merah, iritasi, pedih, penglihatan menjadi kabur, gatal sampai kebutaan. Menurut Dr. H. Dwight Cavanagh, seorang profesor ahli mata dari Southwestern Medical Center, Amerika Serikat dalam tulisannya "Eye and Contact Lens" pada 2003, mengungkapkan sebanyak 2.500 pengguna lensa kontak mengalami corneal ulcers alias borok pada kornea. Hal itu terjadi pada pengguna yang menggunakan lensa kontak setiap hari.
Corneal ulcer merupakan kondisi dimana terdapat luka terbuka pada kornea. Hal ini sering disebabkan oleh infeksi dan luka kecil atau goresan yang bisa terjadi akibat penggunaan lensa kontak yang kurang hati-hati. Gejala yang timbul biasanya produksi air mata yang meningkat, sensitif terhadap cahaya, pandangan menjadi kabur, gatal dan nyeri. Jika gejala tersebut dibiarkan dan tidak dilakukan perawatan intensif bisa memicu terjadinya kebutaan.
Cara lain untuk mengatasi rabun jauh adalah Operasi Lasik. Dengan operasi lasik, lensa mata bisa diperbaiki hingga normal kembali. Sayangnya biaya operasi lasik masih mahal sehingga tidak semua orang bisa membayarnya. Disamping itu, sebagian orang juga ada yang takut dioperasi. Untuk itulah, kami memperkenalkan Obat Terapi Mata Alami yang sudah terbukti efektif menyembuhkan atau meringankan rabun jauh.
Terapi Mata
Untuk Rabun Jauh prosedurnya sama dengan
terapi untuk rabun dekat (Hipermetropia) dan
Astigmatisme, yaitu dengan meneteskan obat
mata khusus setiap sebelum tidur dan meminum
kapsul herbal 2 kali sehari.
Pengalaman
empiris membuktikan bahwa Obat Terapi Mata Alami
dapat menghilangkan kelainan mata minus dan
silindris secara permanen 100% pada
anak-anak dan remaja dibawah 20 tahun. Untuk
orang dewasa (usia 20-39 tahun), Obat Terapi Mata Alami bisa mengurangi rabun jauh hingga 90%.
Sedangkan untuk orang tua yang usianya
diatas 40 tahu, Obat Terapi Mata Alami bisa
menurunkan mata minus dan silindris hingga
75%. Sungguh pencapaian yang luar biasa
untuk sebuah terapi sederhana yang alami.
Seperti
kebanyakan proses penyembuhan tradisional
dengan herbal, mekanisme dari "penyembuhan
ajaib" yang melandasi kerja Obat Terapi Mata Alami dalam mengoreksi mata minus atau
silindris hingga kini belum jelas dan masih
menjadi misteri. Meskipun begitu, pengalaman
ratusan tahun sudah membuktikan efektivitas
Obat Terapi Mata Alami ini. Dugaan sementara
adalah bahwa ekstrak herbal yang ada dalam
obat tetes mata dan kapsul yang diminum
pasien dapat menyegarkan saraf-saraf optik
mata yang sudah lemah, sehingga mata yang
minus dan silindris dapat menjadi normal
kembali.
Selama proses pengobatan dengan Obat Terapi Mata Alami, penurunan minus dan silindris akan terjadi secara progresif. Karena itu, kacamata yang sudah tidak cocok karena minusnya atau silindrisnya berkurang sebaiknya tidak dipaksakan untuk dipakai terus. Penggantian kacamata dapat dilakukan bila sudah tidak ada penurunan angka minus atau silindrisnya. Untuk memonitor penurunannya, penderita disarankan untuk memeriksakan matanya ke dokter secara berkala sebulan sekali.
Selama proses pengobatan dengan Obat Terapi Mata Alami, penurunan minus dan silindris akan terjadi secara progresif. Karena itu, kacamata yang sudah tidak cocok karena minusnya atau silindrisnya berkurang sebaiknya tidak dipaksakan untuk dipakai terus. Penggantian kacamata dapat dilakukan bila sudah tidak ada penurunan angka minus atau silindrisnya. Untuk memonitor penurunannya, penderita disarankan untuk memeriksakan matanya ke dokter secara berkala sebulan sekali.
Waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan miopia tergantung pada beberapa faktor, terutama besarnya minus, usia penderita, dan ada atau tidaknya penyakit diabetes. Dari pengalaman empiris yang sudah ada, setelah dilakukan 10 penetesan (10 hari), minusnya berkurang 0,5. Selanjutnya secara progresif, minus akan menurun hingga mencapai angka minus tertentu atau sembuh total.
KODE DISINI